Namun, mereka menggunakan keahlian mereka di bidang IT untuk melakukan tindakan yang merugikan orang lain. Dan alasan mereka terkadang melakukan hal tersebut untuk iseng saja. Dari beberapa kasus cybercrime yang terjadi belakangan ini adalah melakukan skimming untuk mencuri data dari seseorang mulai dari data akun bank, data kartu kredit dan juga data berharga lainnya.
Tidak sedikit korban yang mengalami kerugian akibat data akun bank mereka bocor, sehingga uang tabungan mereka bisa terkuras. Dunia digital memang merupakan dunia baru yang belum banyak orang tahu masalah yang terdapat didalamnya. Apalagi jika kasus tersebut menimpa kepada orang yang lanjut usia dan masih beradaptasi dengan dunia digital.
Baca Juga :
Seperti kasus yang terjadi baru-baru ini ada sepasang suami istri kehilangan uang 1 milyar lebih akibat tindakan kejahatan Cyber. Dan modusnya adalah gara-garanya salah satu dari mereka menekan link yang masuk ke akun sosial media mereka. Nah, yang perlu kita perhatikan adalah kehebatan para pelaku cybercrime ini memang sudah ahli di bidangnya. Sehingga kita harus tetap perlu waspada dengan data miliki kita, apalagi data yang sudah kita upload ke dunia maya, karena para pelaku ini pasti akan Terus mengintai data Kita.
Sebenarnya pemerintah beserta elemen terkait memang sudah menghimbau kepada masyarakat agar hati-hati untuk melakukan upload data pribadi ke dunia digital. Karena jika data yang kita upload, saling terkait ke data akun bank, data kartu kredit dan data penting lainnya, maka pelaku kejahatan cyber akan sangat mudah sekali menggunakan data tersebut untuk melakukan skimming untuk menguras tabungan yang ada pada rekening bank kita.
Jenis-Jenis Modus Kejahatan Cyber Yang Harus Kita Ketahui
Ada beberapa jenis modus penipuan yang harus kita ketahui, agar kita bisa terhindar menjadi korban kejahatan cyber. Diantaranya sebagai berikut.
1. Waspada Terhadap Link Yang Dikirim Melalui Direct Message Akun Medsos
Media sosial merupakan tempat kita untuk mencari hiburan dan juga berinteraksi dengan banyak orang, namun siapa sangka banyak terjadi tindak kejahatan kriminal yang bermulai dari platform media sosial, terkadang ada orang yang tiba-tiba mengirimkan kita pesan dan mengaku saudara. Ataupun ada akun fake yang mengatasnamakan tokoh atau selebriti dan mengirimkan link dan mengajak kita untuk klik link yang mereka kirimkan tersebut. Dan tanpa disaari Korban akan diminta untuk Mengisi formulir palsu yang tujuannya adalah pelaku dapat menerima data dari korban tersebut.
2. Waspada Terhadap Link Yang Dikirimkan Melalui WhatsApp
WhatsApp yang merupakan platform chatting yang sangat populer, di Indonesia hampir semua orang menggunakan WhatsApp untuk berkomunikasi dengan sanak saudara. Namun, sebenarnya banyak pelaku kejahatan digital memanfaatkan media komunikasi ini untuk mencari mangsa mereka.
Pelaku akan berpura-pura sebagai pihak bank tertentu dan mengiming-imingi korban dengan hadiah. Selanjutnya pelaku akan mengirimkan Link yang merujuk ke alamat suatu web, dan akan meminta kita untuk mengisi formulir data diri. Dan dari sana pelaku akan mendapatkan data diri dari korban tersebut. Dan bahayanya jika data akun bank kita bocor, maka pelaku tidak akan segan-segan untuk menguras uang tabungan kita.
3. Mengiming-imingi Hadiah/Undian Dari Bank Atau Online Shop.
Ada beberapa kasus dimana seseorang mendapatkan chat baik via SMS ataupun WhatsApp yang isinya, "Selamat anda mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 2 juta rupiah". Jika seseorang tidak sadar maka akan melakukan Chat balik dan menanyakan cara mendapatkan uang tersebut, dan biasanya pelaku akan melakukan panggilan langsung dan akan mengatasnamakan salah satu Bank atau CS Online Shop. Jika korban tidak menyadari hal tersebut merupakan salah satu penipuan, maka pelaku akan menyuruh korban pergi ke mesin ATM untuk melakukan transfer uang agar mendapatkan hadiah tersebut.
Kasus seperti ini memang kerap sekali terjadi, dan banyak sekali memakan korban, bahkan nominal nya bisa jutaan rupiah yang dapat digasak oleh pelaku.
4. Banyak Bermunculan Iklan Call Center Bank Palsu Di Google
Google memang merupakan mesin pencari informasi nomor satu saat ini, kita dapat dengan mudah untuk mencari informasi apapun di google. Namun, bukan berarti informasi yang tersedia semuanya benar. Kita harus bisa memilih mana informasi yang valid dan juga mana informasi yang tidak valid, salah satu kasusnya adalah banyak nya iklan Nomor Call Center Bank yang palsu, hang dapat mengecoh korban. Terkadang Korban yang masih awam tidak tahun mana nomor call center bank yang asli dan mana yang palsu. Sehingga, ada beberapa kasus korban pernah melakukan panggilan call center bank ke nomor palsu. Dan pelaku kejahatan tersebut dapat dengan leluasa untuk menggali data akun bank milik Kita.
5. Mendapatkan Telpon Yang Mengaku Pihak Bank
Ada salah satu korban yang mengaku pernah mendapatkan telpon dari pihak bank tertentu, dan meminta korban untuk melakukan perbaikan data, dengan alasan data yang ada di akun Bank mereka sudah kadaluwarsa. Namun, siapa sangka bahwa telpon tersebut merupakan telpon dari pihak yang tidak bertanggungjawab yang ingin mendapatkan data akun bank korban. Dengan tujuan untuk menggasak uang di dalam akun bank mereka.
Nah, itu dia beberapa tindak kejahatan digital yang wajib kalian tahu dan juga pelajari agar kalian bisa terhindar dari aksi-aksi kriminal tersebut. Sebenarnya tindak kejahatan secara digital selalu susah untuk ditelusuri karena para pelaku sangat pandai untuk menghilangkan jejak digital mereka. Karena itulah banyak korban yang pernah mengalami tindak kejahatan digital atau cybercrime hanya bisa pasrah dan susah untuk melakukan pengecekan. Karena, menurut para korban mereka seperti terhipnotis oleh kata-kata dan juga arahan pelaku tersebut.
Akhir Kata
Semoga informasi yang saya berikan bisa bermanfaat dan mudah dipahami, jangan lupa untuk klik tombol Subscribe dihalaman blog ini, agar kalian tidak ketinggalan Informas terupdate lainnya.
0 Comments